Satu Keluarga Eks Gafatar Pulang ke Kota Mojokerto
Satu keluarga eks Gafatar asal Kota Mojokerto telah kembali Ke Kota Mojokerto. Sebelumnya, eks Gafatar pulang dengan dijemput Bakesbangol Kota Mojokerto yang diinisiasi Kapolresta Mojokerto bersama Kodim 0815 dengan dikoordinir Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto Anang Fahruroji dari Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, di Surabaya.
Setiba dari Surabaya, satu keluarga tersebut diterima Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus beserta unsur Forkopimda menggelar pertemuan di ruang kerja Walikota Senin (25/1). Segenap pimpinan dari Komandan Kodim 0815, Kapolres Mojokerto Kota, Ketua MUI, Kepala FKUB, Kepala Kementerian Agama, Kepala Bakesbangpol dan Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto duduk bersama berdialog dengan eks Gafatar tersebut.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Nyoman Budiarja mengatakan bahwa eksodus kepulangan dari eks Gafatar di Kota memiliki potensi kerawanan yang harus dieliminir. Seperti saat ada informasi kepulangan eks Gafatar ke Jawa Timur, Polres Mojokerto Kota melakukan upaya agar masyarakat dan pihak terkait dapat menerima eks Gafatar ke Kota Mojokerto dengan aman.
“Masyarakat sudah menerima dengan baik. Tapi kita juga melakukan upaya agar keluarga eks Gafatar tersebut tidak kembali menjadi pemicu,” tutur Nyoman. Oleh karena itu sebelum kembali ke masyarakat, eks Gafatar diberi pembekalan dan solusi oleh Pemerintah Kota Mojokerto kemarin.
Walikota memberikan masukan kepada eks Gafatar dengan penawaran solusi dari beberapa pihak. Bakesbangpol Kota Mojokerto memfasilitasi bantuan kewirausahaan eks Gafatar dengan Biro Kesra Provinsi Jawa Timur. Ketua MUI dan Kepala Kementerian Agama memberikan pemahaman keagamaan yang benar.
Terkait pendidikan anak-anaknya, Walikota memberikan tugas kepada Ketua RT tempat keluarga tersebut tinggal untuk mengurus yang difasilitasi langsung oleh Walikota. Sementara untuk tempat tinggal, Dinas Sosial menawarkan keluarga tersebut untuk sementara tinggal di Liposos Kota Mojokerto. Dan dari sisi keamanan, Polresta Mojokerto memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat. Sehingga masalah sosialnya sudah dapat teratasi dengan baik.
“Dengan upaya-upaya itu kita berharap mereka kembali ke masyarakat dengan tenang. Karena mereka ingin kembali, tapi mereka juga harus bekerja dan kembali dengan kehidupan yang normal,” harap Nyoman.
Saat berdialog dengan keluarga eks Gafatar, Kapolresta Mojokerto juga menghimbau agar tidak kembali menyebar ajaran Gafatar. Karena dari sisi keamanan pihaknya sudah menjelaskan bahayanya bagi mereka jika kembali. “Tentunya ada reaksi sosial juga pelanggaran-pelanggaran pidana. Kalau akhir bulan ini ada fatwa MUI keluar, begitu mereka melakukan dakwah terkait Gafatar akan langsung kita tangkap karena masuk penistaan agama dan masuk ranah pidana,” terangnya. (kh
Leave a Reply